Advertisement

Ads 728x90

[New Update] Produksi Stabil, Fao: Ri Mampu Jadi Pemasok Pangan Hasil Maritim Dunia

Ilustrasi: Nelayan membongkar muat ikan hasil tangkapan di Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) Samudera, Banda Aceh, Aceh. ANTARA FOTO/Irwansyah Putra/wsj.

Badan Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) menilai bahwa Indonesia mempunyai peluang sebagai pemasok pangan dunia, terutama hasil bahari, seiring tingkat produksi yang masih stabil di tengah wabah Virus Corona baru atau COVID-19.

"Dengan tingkat produksi maritim yang stabil Indonesia mampu menjadi food supply dunia, terutama ikan," ujar National Project Officer, Indonesian Seas Large Marine Ecosystem (ISLME)-FAO Muh Lukman dalam diskusi daring di Jakarta, Rabu.

Namun, lanjut dia, Indonesia harus terlebih dulu memberikan iman bahwa produk yang dihasilkan tidak tercemar COVID-19. Oleh sebab adalah itu, pemerintah harus mampu menjamin bahwa nelayan yang Indonesia tidak terpapar COVID-19.

"Untuk meyakinkan itu butuh suatu forum yang sanggup meyakinkan, ini untuk masuk ke pasar internasional. Kita harus jaminkan produk yang higienis dan sehat," ucapnya.

Di sisi lain, dia menambahkan, diharapkan relaksasi antar-negara terkait ekspor dan impor produk makanan. Dengan demikian diperlukan juga instrumen kebijakan dari semua pihak terkait.

"Ada permintaan signifikan. Indonesia mampu menjadi lumbung pangan dunia. Distribusi menjadi tantangan di global, harus ada janji untuk dimudahkan, diharapkan ada komitmen di setiap negara," katanya.

Dalam kesempatan sama, Dirjen Perikanan Tangkap Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) M Zulficar Mochtar menyatakan optimisme nelayan untuk tetap melaut di tengah pandemi COVID-19 masih tinggi.

"Sejauh ini kami memantau bahwa untuk perikanan tangkap RI, potensi produksi perikanan kita belum turun signifikan. Artinya, ada optimisme untuk tetap melaut dan meningkatkan produksi," ujarnya.

Ia mengemukakan bahwa prognosa untuk triwulan kedua tahun ini potensi perikanan tangkap dari bahari sekitar 1,67 juta ton.

Dari sisi perizinan kapal, lanjut ia, sejak Januari sampai saat ini ada 634 Surat Izin Usaha Perikanan (SIUP), 1.872 Surat Izin Penangkapan Ikan (SIPI), dan 122 Surat Izin Kapal Pengangkut Ikan (SIKPI) yang dikeluarkan.

"Ini lebih tinggi dibanding rata-rata tahun sebelumnya. Artinya ada optimisme," kata Zulficar menegaskan.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "[New Update] Produksi Stabil, Fao: Ri Mampu Jadi Pemasok Pangan Hasil Maritim Dunia"

Posting Komentar